60.806 Kodpes Merah Putih Telah Terbentuk, Menkop Optimistis Target 80.000 Tercapai Juni 2025

Jakarta, 30 Mei 2025pttogel Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) terus menggalakkan program pemberdayaan ekonomi rakyat berbasis koperasi. Salah satu inisiatif strategis yang tengah digencarkan adalah pembentukan Koperasi Digital Pesantren Merah Putih (Kodpes Merah Putih), sebuah program kolaboratif yang memadukan pemberdayaan ekonomi, digitalisasi, dan nilai-nilai kebangsaan di lingkungan pesantren.

Hingga akhir Mei 2025, tercatat sebanyak 60.806 Kodpes Merah Putih telah resmi terbentuk di seluruh Indonesia. Angka ini menunjukkan percepatan yang signifikan dalam implementasi program yang diluncurkan sejak 2023 tersebut. Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, menyampaikan keyakinannya bahwa target pembentukan 80.000 Kodpes akan tercapai pada Juni 2025.

“Kami sangat optimistis. Tren pembentukan Kodpes dalam beberapa bulan terakhir sangat menggembirakan. Insya Allah, target 80 ribu unit akan bisa tercapai pada pertengahan tahun ini,” ujar Menkop Teten dalam keterangan pers di Jakarta.

Kodpes Merah Putih: Simbol Ekonomi Kerakyatan Berbasis Pesantren

Kodpes Merah Putih bukan sekadar koperasi konvensional. Program ini dirancang untuk menjadikan pesantren sebagai episentrum pertumbuhan ekonomi lokal dengan dukungan digitalisasi dan jaringan koperasi. Kodpes tidak hanya mengelola kegiatan ekonomi internal pesantren seperti kantin, toko kelontong, atau produksi kerajinan santri, tetapi juga mendorong santri dan masyarakat sekitar untuk terlibat dalam ekosistem bisnis berbasis koperasi modern.

baca juga: senior-ppds-anestesi-undip-ternyata-ancam-persulit-hidup-dr-aulia-ada-apa-di-balik-dunia-pendidikan-kedokteran

Menurut Menkop Teten, Kodpes Merah Putih mengemban tiga misi utama:

  1. Pemberdayaan ekonomi santri dan masyarakat sekitar pesantren.

  2. Transformasi koperasi berbasis digital untuk memperkuat daya saing di era industri 4.0.

  3. Penguatan nilai-nilai nasionalisme dan kemandirian ekonomi dalam balutan semangat Merah Putih.

“Pesantren itu punya potensi ekonomi luar biasa. Tapi selama ini belum dikelola secara terstruktur dan masif. Kodpes hadir sebagai solusi untuk mewujudkan ekosistem bisnis santri yang kuat dan mandiri,” tambah Teten.

Digitalisasi dan Dukungan Teknologi

Kemenkop UKM menggandeng berbagai pihak, termasuk startup teknologi, perbankan syariah, hingga platform logistik digital untuk mendukung operasional Kodpes. Setiap Kodpes dilengkapi dengan sistem manajemen koperasi berbasis aplikasi, sistem pembayaran nontunai, hingga pelatihan kewirausahaan digital bagi santri dan pengurus.

Sebagai contoh, Kodpes Al-Muttaqin di Tasikmalaya kini telah memiliki toko online berbasis aplikasi dan sudah menjual produk-produk hasil produksi santri seperti madu, sabun herbal, dan buku-buku Islami ke pasar nasional. Hal ini membuka peluang besar bagi produk UMKM pesantren untuk go digital dan menjangkau pasar yang lebih luas.

Kiprah Pesantren sebagai Agen Pembangunan

Pesantren yang selama ini dikenal sebagai lembaga pendidikan agama, kini diarahkan menjadi center of excellence dalam pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas. Kodpes Merah Putih memperkuat peran pesantren sebagai agen pembangunan ekonomi nasional.

Program ini mendapat sambutan hangat dari berbagai kalangan, termasuk organisasi keagamaan, akademisi, dan pelaku ekonomi syariah. Banyak pesantren besar bahkan telah menjadikan Kodpes sebagai bagian dari kurikulum kewirausahaan santri.

“Kami merasa sangat terbantu dengan program Kodpes. Kini santri tidak hanya belajar kitab, tapi juga belajar bisnis. Ini akan membentuk generasi muslim yang mandiri secara ekonomi dan siap bersaing di era digital,” kata KH Ahmad Taufiq, pengasuh Ponpes Darul Falah di Jombang.

Menuju Ekosistem Koperasi Santri Nasional

Dengan jumlah Kodpes yang terus bertambah, pemerintah juga tengah menyiapkan Super App Kodpes Merah Putih, sebuah platform nasional yang menghubungkan seluruh koperasi pesantren dalam satu jaringan digital. Super App ini akan menjadi marketplace internal, pusat pelatihan online, hingga sistem manajemen koperasi berbasis cloud.

Tak hanya itu, Kemenkop UKM juga mendorong terbentuknya Induk Koperasi Pesantren Nasional, sebagai lembaga induk yang akan mengatur standar, memberi pembinaan, serta memperkuat daya tawar pesantren dalam rantai pasok nasional.

Penutup: Kodpes sebagai Pilar Ekonomi Umat

Pembentukan 60.806 Kodpes Merah Putih hingga Mei 2025 merupakan pencapaian besar yang menunjukkan keseriusan pemerintah dalam membangun ekonomi rakyat dari bawah, khususnya dari lingkungan pesantren. Dengan sinergi antara pemerintah, dunia pesantren, dan pelaku usaha, target 80.000 Kodpes yang ditetapkan diyakini bukan hanya akan tercapai, tetapi akan menciptakan dampak sosial ekonomi yang luas dan berkelanjutan.

Kodpes Merah Putih bukan sekadar koperasi – ia adalah simbol pergerakan ekonomi umat berbasis nilai-nilai luhur bangsa, yang mengakar di pesantren dan menjulang ke dunia digital. Sebuah langkah strategis untuk menjadikan Indonesia bukan hanya besar secara jumlah penduduk muslim, tetapi juga kuat dalam ekonomi syariah global.

sumber artikel: www.timeuptodate.com