Demi Liga 1 Makin Berkualitas, Erick Thohir Bakal Intervensi

Saran untuk meningkatkan kualitas Liga 1 terus digaungkan. Ketum PSSI, Erick Thohir, akan melakukan intervensi agar kualitas kompetisi meningkat.
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, salah satu yang mengungkap agar kualitas liga di tanah air bisa ditingkatkan. Hal itu dimaksudkan agar Timnas bisa lebih kuat.

Di Timnas Indonesia saat ini, ada beberapa pemain keturunan. Nathan Tjoe-A-On, Jay Idzes, Sandy Walsh, Shayne Pattynama, Elkan Baggott, Ragnar Oratmangoen, dan Thom Haye merupakan contohnya.

Kedatangan para pemain keturunan itu memang mengatrol performa Timnas secara instan. Bahkan, tim Merah-Putih kini sudah nangkring di posisi ke-134 dunia.

Ada pekerjaan rumah yang tak boleh ditinggalkan PSSI meski ada banyak pemain diaspora. Ditanya pewarta di Kantor Kementerian BUMN, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Erick Thohir menegaskan akan melakukan intervensi.

“Saya mau mulai melakukan intervensi mulai tahun ini. Sebagai otoritas tertinggi sepakbola,” kata Erick saat ditanya detikSport.

Ketika ditanya bagaimana bentuk intervensinya, Erick memberikan penjelasan lebih lanjut.

“Ya, macam-macam. Pokoknya demi kebaikan liga. Habis itu saya kasih fondasinya. Setelah itu mereka jalanin,” kata Erick.

“Ya banyak, tidak sekadar kalender. Kemarin saya sudah intervensi. Wajib liga mempunyai pemain U-23 satu kali 45 menit, di Liga 2 U-20, kemarin saya sudah intervensi. Tapi, intervensi baik bukan intervensi konyol.”

“Maksudnya begini kalau kita nanti, kemarin liga minta pemain asing ditambah. Terus kalau pemain asing ditambah pemain Indonesia hilang bagaimana? Makanya saya intervensi, U-23 harus ya, U-20 harus ya. Kan begitu.”

“Sama, Tim Nasional kita juga. Bukan berarti ‘wah Pak Erick mengambil dari Belanda terus yang lokalnya tidak’, enggak. Kemarin di Vietnam dari 11 pemain, ada lima yang 6 dari kita. Hasil dari kelolaan liga klub kita, enam dari luar. Ada lah, nanti. Seru lah,” kata Erick Thohir menegaskan.

Erick mempunyai pengalaman di liga top dunia. Dia pernah menjadi presiden Inter Milan, juga merasakan atmosfer MLS saat memiliki DC United.