Jakarta — pttogel Dunia media sosial diguncang oleh tragedi mengerikan setelah seorang influencer TikTok tewas ditembak saat sedang melakukan siaran langsung (live streaming). Insiden tersebut tidak hanya mengejutkan para pengikutnya, tetapi juga memicu diskusi luas soal kekerasan terhadap perempuan, yang kini diduga sebagai kasus femisida.
Peristiwa Mengerikan Saat Siaran Langsung
Influencer berinisial AL, yang dikenal aktif membagikan konten hiburan dan edukasi kepada lebih dari 1 juta pengikutnya di TikTok, tewas di tempat setelah ditembak oleh seorang pria yang diduga memiliki hubungan pribadi dengannya. Kejadian tersebut terjadi saat AL sedang melakukan live streaming di dalam rumahnya.
Dalam video yang kini telah dihapus dari platform, terdengar suara letusan senjata api, diikuti kepanikan para penonton yang menyaksikan secara real-time. Ribuan komentar langsung membanjiri kolom live, sebelum pihak TikTok akhirnya memutus siaran.
Pelaku Diduga Pasangan atau Mantan Kekasih
Pihak kepolisian menyebutkan bahwa pelaku penembakan telah ditangkap dalam waktu singkat setelah kejadian. Berdasarkan keterangan awal, pelaku diduga adalah mantan kekasih korban, yang cemburu dan tidak menerima berakhirnya hubungan mereka.
baca juga: paus-leo-xiv-soroti-revolusi-digital-dan-ai-dalam
Kapolres setempat mengonfirmasi bahwa penyelidikan awal mengarah pada motif personal berbasis kontrol dan kekerasan terhadap perempuan, yang dalam banyak kasus diklasifikasikan sebagai femisida—pembunuhan terhadap perempuan karena identitas gendernya.
“Kami sedang mendalami motif dan hubungan antara korban dan pelaku. Namun indikasi kuat mengarah pada kasus femisida,” ujar Kapolres dalam konferensi pers.
Reaksi Publik dan Aktivis HAM
Kematian AL memicu gelombang solidaritas dan keprihatinan luas di media sosial. Tagar seperti #JusticeForAL, #StopFemisida, dan #PerempuanBerhakHidup menjadi trending di berbagai platform.
Organisasi pemerhati hak perempuan seperti Komnas Perempuan dan SAFEnet turut mengecam insiden ini, serta menuntut perlindungan lebih serius bagi perempuan di ruang digital maupun di kehidupan nyata.
“Kekerasan berbasis gender sudah sangat mengkhawatirkan. Kasus ini menunjukkan bahwa perempuan publik figur pun tidak luput dari ancaman kekerasan,” kata perwakilan Komnas Perempuan.
Tantangan Keamanan di Era Digital
Kejadian ini menyoroti tantangan besar dalam keamanan konten digital dan keselamatan influencer, terutama perempuan, yang sering kali menjadi sasaran kekerasan berbasis gender.
Pakar media digital mengingatkan bahwa ketenaran di media sosial tidak menjamin perlindungan terhadap ancaman nyata, dan perlu ada protokol keamanan pribadi serta regulasi platform yang lebih proaktif.
Penutup: Saatnya Bertindak
Kematian tragis seorang influencer muda saat melakukan siaran langsung bukan sekadar peristiwa kriminal, tetapi cermin betapa kekerasan terhadap perempuan masih menjadi masalah serius di masyarakat. Tragedi ini harus menjadi momentum untuk memperkuat sistem perlindungan hukum, mendidik masyarakat, dan mendorong platform digital untuk lebih bertanggung jawab.
sumber artikel: www.timeuptodate.com