Kupang (INITOGEL) — Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu) mencatat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun 2025 di Nusa Tenggara Timur (NTT) telah menjangkau 62.853 debitur. Program ini dinilai berperan penting dalam memperkuat permodalan UMKM dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Kemenkeu menyampaikan, penyaluran KUR di NTT didominasi sektor produktif seperti pertanian, peternakan, perikanan, perdagangan, serta usaha mikro dan kecil di pedesaan. Skema pembiayaan bersubsidi ini membantu pelaku usaha mengembangkan kapasitas produksi dan memperluas pasar.
“Capaian ini menunjukkan KUR semakin inklusif dan menjangkau pelaku usaha di daerah,” ujar perwakilan Kemenkeu.
Dorong Akses Pembiayaan UMKM
Kemenkeu menilai KUR menjadi instrumen strategis untuk memperluas akses pembiayaan bagi UMKM yang selama ini terkendala agunan dan bunga komersial. Melalui KUR, pelaku usaha memperoleh kredit dengan bunga rendah dan persyaratan yang lebih sederhana.
Perbankan penyalur di NTT juga didorong meningkatkan pendampingan agar kredit dimanfaatkan secara produktif dan berkelanjutan.
Kontribusi bagi Ekonomi Daerah
Penyaluran KUR yang luas diharapkan berdampak langsung pada peningkatan pendapatan pelaku usaha, penyerapan tenaga kerja, dan penguatan rantai pasok lokal. Pemerintah menilai UMKM merupakan tulang punggung ekonomi NTT yang perlu terus diperkuat.
Selain pembiayaan, pemerintah daerah dan kementerian/lembaga terkait mendorong sinergi pelatihan, pendampingan usaha, dan akses pasar untuk memaksimalkan dampak KUR.
Komitmen Lanjutan
Kemenkeu menegaskan komitmen untuk menjaga kualitas penyaluran KUR dengan prinsip kehati-hatian, sekaligus memastikan program tepat sasaran. Evaluasi berkala dilakukan untuk menjaga kualitas kredit dan menekan risiko kredit bermasalah.
Dengan jangkauan 62.853 debitur pada 2025, pemerintah optimistis KUR akan terus menjadi pengungkit utama penguatan UMKM dan pemerataan ekonomi di NTT.
