KSAD Teken MoU Ketahanan Pangan untuk Kembangkan Ekosistem Pertanian Nasional

Jakarta, 5 Juli 2025 – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI cvtogel Maruli Simanjuntak, resmi menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) mengenai penguatan ketahanan pangan nasional. Penandatanganan tersebut menjadi langkah strategis dalam memperkuat peran TNI AD dalam pembangunan sektor pertanian serta memperluas kolaborasi antarinstansi untuk menciptakan ekosistem pertanian yang berkelanjutan dan mandiri.

Penandatanganan MoU ini dilakukan bersama sejumlah kementerian dan lembaga terkait, termasuk Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional, dan beberapa pihak swasta yang bergerak di bidang agroteknologi, distribusi pangan, serta pengembangan lahan pertanian produktif.

Komitmen TNI AD dalam Ketahanan Pangan

Dalam sambutannya, Jenderal Maruli menegaskan bahwa TNI AD tidak hanya bertugas menjaga pertahanan dan keamanan negara, tetapi juga siap berperan aktif dalam mendukung ketahanan nasional, termasuk dalam hal ketahanan pangan. Ia menyebut bahwa kebutuhan pangan merupakan salah satu komponen vital dalam menjaga stabilitas sosial dan nasional.

“TNI AD siap berkontribusi melalui pembukaan dan pengelolaan lahan tidur, penerapan teknologi pertanian modern, serta membina para petani lokal agar lebih produktif dan mandiri,” ujar Maruli.

Menurutnya, keterlibatan prajurit dalam program pertanian bukanlah hal baru, namun kini diformalkan dan diperluas skalanya melalui kerja sama lintas sektor.

baca juga: biskita-trans-depok-bakal-tambah-koridor-baru-tahun-depan-ini-rutenya

Tujuan dan Fokus Program MoU

Nota Kesepahaman ini mencakup beberapa program utama yang akan segera dijalankan, antara lain:

  • Pembukaan Lahan Baru: TNI AD akan memanfaatkan lahan-lahan nonproduktif yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia untuk dijadikan lahan pertanian modern.

  • Penerapan Teknologi Pertanian: Melalui kerja sama dengan lembaga riset dan perusahaan teknologi, program ini akan memperkenalkan sistem irigasi modern, pemupukan cerdas, dan pemantauan cuaca berbasis AI.

  • Pembinaan Petani Muda dan Veteran: TNI AD akan melibatkan para pensiunan prajurit serta generasi muda dalam pelatihan pertanian modern untuk menciptakan lapangan kerja baru.

  • Distribusi dan Logistik Pangan: TNI AD turut mendukung sistem distribusi logistik hasil panen ke berbagai daerah, terutama daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).

Kolaborasi Multi-Sektor untuk Hasil Maksimal

Penandatanganan MoU ini juga menandai pentingnya sinergi antara militer, pemerintah, dan sektor swasta. Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, yang hadir dalam acara tersebut, menyatakan bahwa kolaborasi ini sangat diperlukan untuk menjawab tantangan pangan global akibat perubahan iklim dan gejolak geopolitik dunia.

“Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. TNI AD memiliki infrastruktur dan SDM yang kuat, serta menjangkau daerah-daerah terpencil. Ini adalah modal besar untuk ketahanan pangan Indonesia,” kata Menteri Amran.

Selain itu, perwakilan dari perusahaan teknologi pertanian menyatakan siap menyuplai alat dan sistem pertanian modern ke area binaan TNI AD, termasuk traktor pintar, drone pemantau lahan, hingga sistem pertanian presisi.

Dampak Jangka Panjang terhadap Perekonomian dan Stabilitas Nasional

Program penguatan ketahanan pangan yang digagas oleh KSAD ini diharapkan mampu memberikan efek domino positif terhadap perekonomian nasional. Dengan meningkatnya produksi pangan, harga bahan pokok dapat ditekan, impor bisa dikurangi, serta swasembada pangan dapat lebih cepat tercapai.

Dari sisi keamanan nasional, ketahanan pangan juga berkaitan erat dengan stabilitas sosial. Ancaman kelaparan atau inflasi pangan dapat memicu keresahan sosial yang pada akhirnya mengganggu ketertiban dan keamanan. Oleh karena itu, langkah TNI AD ini dinilai sangat strategis dan mendukung visi Indonesia Emas 2045.

Penutup

Langkah progresif yang diambil oleh KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak melalui penandatanganan MoU ketahanan pangan ini memperlihatkan bahwa TNI AD siap menjadi bagian dari solusi konkret terhadap tantangan strategis bangsa. Sinergi antara kekuatan militer, sektor pertanian, dan teknologi modern akan menjadi kunci sukses pembangunan ekosistem pertanian Indonesia yang kuat, mandiri, dan berkelanjutan.

Semua pihak berharap agar implementasi dari MoU ini tidak hanya menjadi simbol semangat kerja sama, tetapi benar-benar diwujudkan dalam aksi nyata di lapangan demi kesejahteraan masyarakat dan kemandirian pangan nasional.

sumber artikel: www.timeuptodate.com