SPBU Shell Masih Kosong: Shell Indonesia Belum Sepakat Soal Pembelian Base Fuel dengan Pertamina

JAKARTA (cvtogel) – Kekosongan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Shell di Indonesia masih terjadi. Shell Indonesia mengonfirmasi bahwa hingga saat ini mereka belum mencapai kesepakatan komersial (business-to-business / B2B) dengan PT Pertamina Patra Niaga terkait pasokan base fuel (bahan bakar dasar) untuk produk di jaringan SPBU Shell.

Situasi ini kontras dengan SPBU swasta lain, BP-AKR, yang dilaporkan telah mencapai kesepakatan dan secara bertahap mulai mengisi kembali stok BBM mereka.


 

Pemicu Masalah: Batasan Kuota Impor BBM

 

Kekosongan stok di SPBU swasta, termasuk Shell, bermula dari kebijakan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang tidak menambah kuota impor BBM bagi penyedia swasta. Pemerintah mengarahkan agar perusahaan swasta yang membutuhkan pasokan tambahan, terutama base fuel untuk produk bensin mereka, bernegosiasi dan membelinya dari Pertamina.

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk menjaga stabilitas pasokan energi nasional, mengingat Pertamina adalah representasi negara yang menjamin kebutuhan publik.

“Pemerintah sudah menyalurkan kuota 110 persen itu kepada swasta. Kalau mau lebih, silakan melalui Pertamina. Kita tidak bisa menyerahkan sepenuhnya hajat hidup orang banyak pada mekanisme pasar,” kata Bahlil.

 

Tuntutan Shell Indonesia: Mutu, Komersial, dan Operasional

 

Shell mengakui bahwa membeli base fuel dari Pertamina bukanlah hal yang haram atau tabu bagi mereka, namun negosiasi terus berlanjut karena belum tercapai kata sepakat pada aspek komersial dan teknis.

Vice President Corporate Relations Shell Indonesia, Susi Hutapea, sebelumnya mengusulkan kepada Pertamina agar ada kepastian pada tiga aspek utama:

  1. Mutu atau Standar: Kepastian bahwa base fuel Pertamina memenuhi standar kualitas global Shell.
  2. Komersial: Kesepakatan harga yang kompetitif dan menguntungkan.
  3. Operasional: Keterjaminan logistik dan rantai pasok yang lancar.

Hingga saat ini, Shell menegaskan bahwa pembahasan B2B dengan Pertamina terkait pasokan base fuel masih berlangsung intensif.

 

BP-AKR Sudah Mencapai Deal

 

Berbeda dengan Shell, SPBU BP-AKR dilaporkan telah menyelesaikan negosiasi mereka dengan Pertamina Patra Niaga. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, mengonfirmasi bahwa BP-AKR menyepakati pembelian base fuel RON 92 hasil impor Pertamina sebanyak 100 ribu barel. Hal ini membuat stok BBM bp, seperti BP 92, mulai tersedia kembali di seluruh jaringannya.

Shell Indonesia memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan menjanjikan pembaruan informasi ketersediaan produk BBM jenis bensin akan terus disampaikan melalui saluran resmi perusahaan.